livingformonday.com – Sebenarnya, banteng tidak marah pada warna merah. Fakta yang sering disalahpahami adalah bahwa banteng menyerang karena warna merah yang digunakan dalam kain matador (sering disebut muleta). Namun, penelitian ilmiah menunjukkan bahwa banteng sebenarnya buta warna terhadap merah. Banteng, seperti mamalia lain, tidak dapat membedakan warna merah dari warna lainnya. Jadi, mereka tidak bereaksi terhadap warna merah itu sendiri.
Mengapa Banteng Tampak Marah?
Reaksi banteng dalam perang matador sebenarnya disebabkan oleh gerakan kain, bukan warna kain itu sendiri. Ketika matador menggerakkan muleta (biasanya berwarna merah), banteng merespons terhadap gerakan yang terlihat mencolok di depan matanya. Insting alaminya adalah untuk menyerang benda yang bergerak, terutama dalam situasi yang memicu agresi.
Mengapa Warna Merah Digunakan?
- Tradisi: Warna merah telah digunakan dalam tradisi adu banteng selama berabad-abad, terutama di Spanyol. Ini menjadi simbol yang melekat erat dengan ritual tersebut.
- Praktis: Merah digunakan karena dapat menyembunyikan darah dari luka yang mungkin dialami banteng selama pertarungan, sehingga terlihat lebih sedikit menakutkan bagi penonton.
Kesimpulan
Banteng tidak benar-benar marah pada warna merah. Reaksi agresif mereka lebih berkaitan dengan gerakan kain yang mengganggu mereka daripada warna kain itu sendiri. Pandangan bahwa banteng marah pada warna merah adalah mitos yang populer, namun secara ilmiah tidak benar.