livingformonday.com – “Frankenstein” adalah nama yang dikenal luas dalam budaya pop, sering dihubungkan dengan monster mengerikan dan dokter gila. Namun, banyak orang yang tidak mengetahui beberapa fakta menarik dan aneh mengenai karya ini yang seringkali menjadi salah kaprah. Berikut adalah beberapa fakta yang wajib diketahui tentang “Frankenstein“:

1. Frankenstein Bukan Nama Monster

Salah satu kesalahpahaman terbesar adalah bahwa Frankenstein adalah nama monster itu sendiri. Faktanya, Frankenstein adalah nama ilmuwan, Victor Frankenstein, yang menciptakan makhluk tersebut. Dalam novel Mary Shelley, monster tersebut tidak pernah diberikan nama, dan seringkali hanya disebut sebagai “monster” atau “makhluk”.

2. Novel Pertama Mary Shelley

“Frankenstein; or, The Modern Prometheus” adalah novel pertama Mary Shelley, diterbitkan pada tahun 1818. Shelley mulai menulisnya saat dia masih berusia 18 tahun, setelah terinspirasi oleh sebuah tantangan penulisan cerita horor dari Percy Bysshe Shelley, suaminya, dan Lord Byron.

3. Kelahiran dari Mimpi

Mary Shelley mendapatkan ide untuk “Frankenstein” dari sebuah mimpi yang dia alami selama musim panas yang sangat dingin di Villa Diodati, dekat Danau Geneva, Swiss. Selama malam-malam dingin itu, Lord Byron menantang tamunya untuk menulis cerita horor. Mimpi Shelley tentang seorang ilmuwan yang menciptakan kehidupan dari mati-matian menjadi dasar bagi cerita novel tersebut.

4. Pengaruh dari Ilmu Pengetahuan

Mary Shelley terinspirasi oleh penelitian ilmiah pada masa itu, termasuk eksperimen yang dilakukan oleh ilmuwan seperti Giovanni Aldini yang mencoba menghidupkan kembali mayat dengan arus listrik. Ini adalah refleksi dari ketertarikan Shelley terhadap sains dan teknologi baru yang muncul di era tersebut.

5. Versi Awal dan Revisi

Versi asli novel “Frankenstein” yang diterbitkan pada tahun 1818 berbeda dari edisi yang lebih dikenal yang diterbitkan pada tahun 1831. Edisi 1831 memiliki tambahan prolog dan epilog, serta perubahan dalam teks untuk meningkatkan gaya penulisan dan menanggapi kritik yang diterima Shelley.

6. Pengaruh pada Budaya Pop

Karakter Frankenstein telah menjadi salah satu ikon budaya pop, tetapi representasinya dalam film dan media seringkali sangat berbeda dari gambaran asli Mary Shelley. Salah satu adaptasi yang paling terkenal adalah film “Frankenstein” yang disutradarai oleh James Whale pada tahun 1931, di mana Boris Karloff berperan sebagai monster dengan penampilan yang sangat berbeda dari deskripsi novel.

7. Motivasi di Balik Penciptaan

Dalam novel, Victor Frankenstein menciptakan makhluknya dengan niat untuk mengatasi kematian dan memberikan kehidupan. Namun, hasilnya adalah tragedi, dan Victor akhirnya menghadapi konsekuensi dari ambisinya yang melampaui batas. Tema ini mengeksplorasi bahaya dari pengetahuan dan kekuatan ilmiah yang tidak dikendalikan.

8. Pengaruh pada Sastra dan Film

“Frankenstein” telah menginspirasi berbagai karya sastra, film, dan teater. Karya ini membentuk dasar bagi genre fiksi ilmiah dan horor modern, dan tema-temanya tentang etika ilmiah dan makna kemanusiaan terus relevan hingga saat ini.

9. Bukan Hanya Sebuah Cerita Horor

Walaupun sering dianggap sebagai cerita horor, “Frankenstein” juga merupakan karya yang mendalam tentang pencarian identitas, tanggung jawab, dan dampak dari tindakan kita. Novel ini mengangkat pertanyaan tentang apa yang membuat kita manusia dan bagaimana kita berinteraksi dengan dunia di sekitar kita.

10. Karya Pertama dalam Genre Horor Modern

Mary Shelley’s “Frankenstein” sering dianggap sebagai salah satu karya pertama dalam genre horor modern. Dengan penggabungan elemen ilmiah dan supernatural, novel ini menciptakan formula yang banyak digunakan dalam cerita horor hingga saat ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *