livingformonday.com – Saiga Antelope (Saiga tatarica) adalah spesies antelop yang unik dan menarik, dikenal karena hidungnya yang besar dan fleksibel yang menyerupai belalai mini. Hewan ini pernah menghuni wilayah luas di stepa Eurasia, namun kini populasinya terancam. Berikut adalah 10 fakta menarik tentang Saiga Antelope yang patut Anda ketahui:
1. Hidung Unik yang Multifungsi
Saiga memiliki hidung besar dan fleksibel yang menjadi ciri khasnya. Hidung ini berfungsi sebagai filter untuk mencegah debu stepa masuk ke paru-paru dan mengatur suhu udara yang dihirup, memanaskan udara dingin di musim dingin dan mendinginkan udara panas di musim panas. Struktur hidung ini mirip dengan proboscis walrus, membuatnya sangat khas di antara antelop lainnya.
2. Ukuran dan Berat yang Mirip Kambing
Saiga Antelope memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil, mirip dengan kambing. Panjang tubuhnya berkisar antara 100-140 cm, tinggi bahu 61-81 cm, dan berat antara 26-69 kg. Jantan biasanya lebih besar dan lebih berat dibandingkan betina, dengan berat jantan bisa mencapai 50 kg, sementara betina sekitar 20-40 kg.
3. Pelari Cepat di Stepa
Saiga adalah pelari ulung yang mampu mencapai kecepatan hingga 80 km/jam dalam waktu singkat, membantu mereka menghindari predator seperti serigala atau cheetah. Selama migrasi, mereka juga bisa berenang melintasi sungai, menunjukkan ketahanan fisik yang luar biasa.
4. Hewan Sosial yang Hidup Berkelompok
Saiga adalah hewan sosial yang hidup dan bermigrasi dalam kawanan besar, terkadang berjumlah puluhan ribu ekor di masa lalu. Kawanan ini dipimpin oleh jantan dominan, dan struktur sosial mereka membantu melindungi anggota dari ancaman predator.
5. Tanduk Hanya Dimiliki Jantan
Hanya saiga jantan yang memiliki tanduk, yang panjangnya sekitar 20-30 cm dan berbentuk lurus dengan alur. Tanduk ini sering diburu untuk pengobatan tradisional Asia, menjadi salah satu penyebab utama penurunan populasi mereka.
6. Herbivora yang Pilih-Pilih
Saiga adalah hewan herbivora yang memakan berbagai tumbuhan stepa seperti rumput, cypress musim panas, saltwort, sagebrush, dan lumut. Mereka adalah ruminan, artinya mereka mengunyah kembali makanan untuk mencerna nutrisi secara maksimal, mirip seperti sapi.
7. Status Konservasi yang Membaik
Saiga pernah diklasifikasikan sebagai sangat terancam punah (critically endangered) oleh IUCN karena perburuan dan hilangnya habitat. Namun, berkat upaya konservasi seperti inisiatif Altyn Dala di Kazakhstan, populasinya meningkat dari hanya 50.000 ekor pada 2006 menjadi lebih dari 1 juta pada 2023. Kini, statusnya diubah menjadi “hampir terancam” (near threatened).
8. Ancaman Penyakit Misterius
Pada tahun 2015, lebih dari setengah populasi saiga di Kazakhstan mati akibat penyakit misterius yang disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida. Kejadian ini menunjukkan kerentanan spesies ini terhadap wabah, meskipun populasi mereka kini mulai pulih berkat upaya konservasi.
9. Rentang Hidup yang Relatif Pendek
Saiga memiliki rentang hidup antara 6 hingga 10 tahun di alam liar. Betina biasanya melahirkan satu atau dua anak setelah masa kehamilan sekitar 5 bulan, dan anak-anak saiga mampu berlari hanya beberapa jam setelah lahir untuk mengikuti kawanan.
10. Warisan Sejarah yang Kuno
Saiga telah ada sejak sekitar 100.000 tahun lalu dan merupakan kerabat jauh gazel. Mereka pernah hidup dalam jumlah besar di stepa Eurasia, dari Pegunungan Carpathian hingga Mongolia, namun kini hanya ditemukan di Kazakhstan, Mongolia, Rusia, dan Uzbekistan. Keberadaan mereka adalah bukti adaptasi luar biasa terhadap lingkungan stepa yang keras.
Saiga Antelope bukan hanya hewan dengan penampilan unik, tetapi juga bagian penting dari ekosistem stepa. Mereka membantu menjaga keseimbangan vegetasi dan menjadi indikator kesehatan lingkungan stepa. Keberhasilan konservasi saiga adalah inspirasi bagi upaya pelestarian spesies lain di seluruh dunia. Untuk informasi lebih lanjut tentang upaya konservasi, Anda dapat mengunjungi situs resmi IUCN atau organisasi seperti Fauna & Flora International.